1. SATE ULAT SAGU
Papua selain terkenal dengan keindahan alamnya, juga kaya budaya yang berbeda dengan pulau-pulau lain di Indonesia. Salah satu kekayaan papua yang belum banyak oleh semua orang adalah kekhasan kulinernya yaitu, ulat sagu. Kuliner yang satu ini, selain tidak lazim dikonsumsi, bisa dibilang cukup “ekstrim”. Mungkin sebagian dari kita jika mendengar kata ulat sudah pasti jijik, begitu juga saya sangat jijik dengan ulat. Apalagi, kalau ulat itu dijadikan makanan tentu kita akan berpikir dua kali lipat untuk menyantapnya. Tapi itu tak berlaku untuk orang Papua, ulat sagu merupakan salah satu makanan favorit disana. Tenang tidak semua ulat dimakan, tapi hanya jenis ulat sagu saja. Perlu kita ketahui bahwa didalam ulat sagu begitu banyak terdapat kandungan gizi yang sangat baik bagi tubuh kita. Sesuai dengan namanya ulat sagu pasti berasal dari pohon sagu. Namun jangan salah, ulat ini tidak akan kita jumpai pada pohon sagu yang masih berdiri tegak (belum ditebang), melainkan pada (batang) pohon sagu yang sudah ditebang. Biasanya pada pohon sagu yang telah ditebang lalu telah diambil sagunya, batang pohon sagu tersebut akan dibiarkan begitu saja hingga beberapa hari. Nah, nanti setelah sekian lama batang pohon sagu tadi akan membusuk dengan sendirinya, disitulah akan mulai bermunculan ulat-ulat yang dinamakan ulat sagu.
2. UDANG SELINGKUH PAPUA
Udang selingkuh di wamena kebanyakan diperoleh masyarakat sekitar dari sungai baliem, sungai yang mengalir melintasi kota wamena. Disana ada masyarakat yang memang sengaja datang ke sungai untuk berburu udang, jika sudah dapat mereka akan langsung menjualnya ke pasar untuk kemudian akan dibeli oleh pemborong dari pemilik restaurant atau rumah makan. Di wamena juga ada kebiasaan unik yang agak aneh tapi memang begitu kenyataannya, jika kita memiliki udang tapi malas untuk memasaknya, kita dapat datang membawa udang tersebut ke rumah makan untuk minta dimasakan, dalam hal ini kita hanya akan membayar ongkos kerja dari si pelayan dapur plus bumbu-bumbu penyedap lainnya dan juga nasi putih. Namun kebiasaan ini tidak berlaku untuk seluruh rumah makan yang menyajikan udang selingkuh, hanya beberapa rumah makan saja yang memberikan pelayanan seperti ini, salah satunya di rumah makan blambangan di jalan trikora, wamena.
3. IKAN BUNGKUS KHAS PAPUA
Ikan bungkus khas papua ini dibuat dari dua bahan yaitu ikan laut dan daun talas sebagai bahan untuk membungkusnya. Bumbu khasnya rempah yang digunakan pun hanya garam untuk memberikan rasa asin dan untuk menghilangkan getah pada daun talas yang digunakan. Bahan dan bumbunya sedikit dan cara membuatnya pun sangat sederhana dan mudah. Dalam pembuatanya pertama bersihkan ikan kemudian dimasukkan kedalam daun talas dan ditutup. terakhir dibakar diatas api kecil hingga masak. Kalau sudah masak ya diangkat dan langsung disajikan saat hangat.
3. IKAN BUNGKUS KHAS PAPUA
Ikan bungkus khas papua ini dibuat dari dua bahan yaitu ikan laut dan daun talas sebagai bahan untuk membungkusnya. Bumbu khasnya rempah yang digunakan pun hanya garam untuk memberikan rasa asin dan untuk menghilangkan getah pada daun talas yang digunakan. Bahan dan bumbunya sedikit dan cara membuatnya pun sangat sederhana dan mudah. Dalam pembuatanya pertama bersihkan ikan kemudian dimasukkan kedalam daun talas dan ditutup. terakhir dibakar diatas api kecil hingga masak. Kalau sudah masak ya diangkat dan langsung disajikan saat hangat.
No comments:
Post a Comment